Minggu, 10 Mei 2020

Memahamai Ayat dan Hadits Tentang Pola Hidup Sederhana

Pola Hidup Sederhana


A. Kompetensi Dasar
     1.1. Mengamalkan pola hidup sederhana dan gemar menyantuni dlu'afa'
     1.2. Menunjukkan perilaku hidup sederhana dan gemar menyantuni dlu'afa' sebagai implementasi dari pengamalan Surah al-Furqan (25) : 67

B. Tujuan Pembelajaran 
  1. Siswa mampu membaca dan menghafal ayat-ayat dan hadis tentang pola hidup sedrehan dan perintah menyantuni dlu'afa'
  2. Siswa mampu menerjemahkan ayat dan hadis tentang pola hidup sedrehan dan perintah menyantuni dlu'afa'
  3. Siswa mampu menjelaskan ayat dan hadis tentang pola hidup sedrehan dan perintah menyantuni dlu'afa'
  4. Siswa mampu mengamalkan ayat dan hadis tentang pola hidup sedrehan dan perintah menyantuni dlu'afa    
C. Mengkaji dan Memahami
1. QS. Al-Furqan (25) : 67

2. Terjeman : "dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian".

3. Penjelasan Ayat : 
    Al-Infâq atau al-Nafaqah, di dalam al-Quran secara umum mempunyai arti mempergunakan dan membelanjakan harta; baik untuk kepentingan negatif dan melanggar hukum agama sebagaimana yang termaktub di Q.S. al-Anfâl [8]: 36, maupun yang bersifat positif; seperti memberikan nafkah kepada keluarga dan menyantuni orang-orang yang membutuhkan sebagaimana yang tertuang di Q.S. al-Baqarah [2]: 215, serta donasi untuk kegiatan-kegiatan keagamaan (fi sabîlillâh) sebagaimana yang termaktub di Q.S. al-Baqarah [2]: 261
    Al-isrâf merupakan bentuk mashdar dari kata asrafa yang dalam pengertian lughawi mengacu kepada segala bentuk perbuatan yang melampaui batas kewajaran. Makan, minum dan berpakaian yang tidak wajar dianggap isrâf (Q.S. al-A`râf [7]: 31. Berbuat dosa juga dikategorikan sebagai perbuatan isrâf (Q.S. al-Zumar [39]: 53). 
Al-iqtâr ( (الاءِقْتَارُ) artinya menahan diri dari kewajiban memberi nafkah dan santunan kepada yang berhak mendapatkannya 
Para ahli tafsir sering mengartikannya dengan al-bukhlu ( ( البُخْلُ dan al-syuhh ( الشُّحُّ ) bakhil, kikir, pelit. Ayat ini secara tekstual menuntut kita untuk berlaku bijak dalam membelanjakan harta, tidak terlalu royal yang menimbulkan sifat hedonis dan tidak terlalu pelit yang juga memberikan kesan egois 
  Secara makro ayat di atas mengajarkan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan, kewajaran dalam bersikap, termasuk kesederhaan dan keseimbangan dalam memahami dan mengamalkan tuntunan agama. Ayat ini secara tekstual menuntut kita untuk berlaku bijak dalam membelanjakan harta, tidak terlalu royal yang menimbulkan sifat hedonis dan tidak terlalu pelit yang juga memberikan kesan egois. Sebuah ungkapan bijak mengatakan : خَيْرُالاُمُوْرِاَوْسَطُهَا “sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan” Maka kesederhanaan dan kewajaran dalam segala hal menjadi sebuah keharusan untuk menjaga keharmonisan dan keseimbangan hidup.

4. Ruang Berdiskusi 
    Fenomena gelandangan dan pengemis (GEPENG) serta anak jalanan (GEPENG) merupakan gejala nasional yang kenyataannya merusak pemandangan kota.        Oleh karena itu beberpa kabupaten/kota mengeluarkan perda yang melarang memberikan uang/barang kepada para GEPENG dan ANJAL
    Diskusikan dengan kelompokmu tentang penyebab munculnya GEPENG dan ANJAL serta cara penanggulangannya.
5. Rangkuman 
  1. Islam mendorong ummatnya untuk gemar berbagi dan memberi, dan mencela orang-orang yang hanya meminta-minta
  2. Harta yang disalurkan untuk menyantuni kaum duafa' merupakan harta yang terbaik, bukan harta yang kita sendiri tidak berminat lagi memilikinya.
6. Evaluasi
  1. Apa yang dimaksud dengan Al-Israf !
  2. Uraikan cara penerapan hidup sederhana !

0 komentar:

Posting Komentar

Contoh Dokumen 1 Kurikulum Tinngkat Satuan Pendidikan (KTSP)

https://drive.google.com/file/d/19cwL-D6AMJ_dCifTGZNCGoE-7sFpcbyK/view?usp=drivesdk